Sebelum berbicara lebih jauh mengenai strategi growth hacking, pertama mungkin kalian perlu tahu dulu ya, apa itu stategi “growth hacking” supaya kalian lebih paham. Dan manfaat apa dari strategi ini terutama untuk perusahaan rintisan/baru yang biasa disebut startup. Dan pada kesempatan kali ini admin mau mengulas sedikit pembahasan mengenai strategi growth hacking di startup. Siapa tau berguna juga buat pengembangan bisnis kalian.
Berbicara perkembangan startup di Indonesia, sangatlah menarik sebab untuk saat ini startup yang berasal dari Indonesia mendominasi di wilayah Asia, utamanya Asia Tenggara. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa startup tanah air yang bernilai Unicorn (valuasi lebih dari 1 juta dollar AS) dan juga startup decacorn (valuasi lebih dari 10 juta dollar AS).
Terlebih baru baru ini tahun 2021 gojek (valuasi sekitar 11 juta dollar AS) dan tokopedia (valuasi 7 juta dollar AS) merger menjadi GOTO, kebayangkan valuasi dari kedua perusahaan ini jika menjadi satu dan melantai di bursa saham.
Selain gojek dan tokopedia, masih ada startup bukalapak, traveloka, OVO, yang sekarang ini berstatus unicorn. Dan ndak menutup kemungkinan akan lahir startup – startup Indonesia lainnya yang berstatus unicorn, bahkan decacorn dimasa yang akan datang.
Meskipun akhir akhir ini startup identik dengan perusahaan rintisan berbasis teknologi, namun sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Namun penulis memahami akan hal itu mengingat akhir akhir ini mayoritas startup khususnya yang ada di Indonesia, merupakan perusahaan rintisan berbasis teknologi.
Pengertian Strategi Growth Hacking
Secara sederhananya pengertian growth hacking adalah salah satu metode marketing yang berbasis eksperimen yang berfokus pada pertumbuhan. Diamana strategi growth hacking ini dipakai untuk menentukan cara paling efektif dalam mengembangkan sebuah bisnis, tak terkecuali startup.
Dengan kata lain metode ini merupakan rangkaian uji coba, yang mana tujuannya ialah pertumbuhan usaha atau bisnis bisa maksimal, dan tumbuh secara cepat. Dengan begitu sebenarnya penanganan antar jenis usaha / startup belum tentu sama antara satu dan lainnya, sebab dalam strategi growth hacking tidak ada rumus yang pasti. Namun beberapa pakar merumuskan tahapan dalam strategi growth hacking supaya berhasil.
Dengan eksperimen – eksperimen yang terukur, harapannya pertumbuhan dari startup bisa maksimal, sesuai dengan target yang diharapkan.
Tahapan dalam Strategi Growth Hacking
Secara umum ada 5 tahapan dalam strategi growth hacking, kelima tahapan tersebut adalah Acquisition, Activation, Retention, Referral, dan Revenue (AARRR). Sekarang kita bahas satu per satu penjelasan singkatnya ya.
1. Acquisition
Dalam tahapan ini ialah tahapan dimana calon pelanggan Anda melakukan kontak dengan bisnis Anda di awal. Dalam tahapan ini bisnis Anda akan kelihatan seperti apa dimata pelanggan, maka dalam tahapan ini Anda bisa menjangkau lebih banyak calon pelanggan, dan menciptakan brand awareness untuk bisnis Anda, dengan menjangkau calon pelanggan potensial sesuai market bisnis Anda.
2. Activation
Setelah Anda melakukan tahapan awal, selanjutnya ialah proses Activation yang merupakan proses menjadikan pelanggan untuk pertama kali. Pada tahapan ini Anda bisa memantabkan hati pada pelanggan awal kalian akan manfaat ataupun kualitas, atau sisi keunggulan dari produk yang Anda miliki sekarang.
Yang pada intinya membuat pelanggan awal Anda betah dan yakin akan produk yang Anda punya. Nah, banyaknya jumlah konsumen yang menjadi pelanggan pada tahapan ini biasa disebut conversion rate.
3. Retention
Pada tahapan retention ini, saat dimana pelanggan awal pada proses tahapan kedua menjadikan mereka sebagai pelanggan tetap. Lalu bagaimana caranya ? caranya pun bervariasi, tergantung bisnis Anda dibidang apa. Semisal dalam startup marketplace (online store) bisa berupa ; diskon khusus buat pelanggan tetap, gratis ongkir, kirimkan newletter yang berisi produk – produk diskon, penawaran khusus, dan masih banyak cara lainnya.
4. Referral
Sesuai namanya, pada tahapan ini pelanggan tetap Anda bisa mempromosikan produk atau layanan bisnis Anda kepada temannya ataupun orang lain. Meskipun untuk mencapai ke tahapan ini tidaklah mudah, namun jika bisnis Anda bisa di referralkan oleh pelanggan tetap Anda, maka strategi growt hacking Anda kemungkinan besar akan berhasil.
Di era sekarang ini, pada tahapan referral kebanyakan pebisnis memberikan reward / hadiah buat pelanggan yang berhasil menggaet pelanggan baru/member baru. Sehingga cara inipun menarik minat pelanggan untuk mengajak orang lain.
5. Revenue
Pada tahapan akhir dari strategi growth hacking adalah Revenue atau pendapatan. Pada tahapan inilah yang paling di nanti oleh para pebisnis, terutama di startup. Sebab tidak banyak juga startup – startup yang gagal mendapatkan pendapatan dari startup yang dibangun. Meskipun misalnya ke 4 tahapan sebelumnya berjalan lancar.
Maka dari itu penting untuk Anda, terutama di startup untuk bisa jeli melihat peluang. Model bisnis mana saja yang bisa menguntungkan. Tanpa harus bakar duit terus-terusan misalnya, supaya startup yang anda kelola bisa tumbuh maksimal.
Strategi Growth Hacking di Startup Supaya Tumbuh Maksimal
Sebenarnya tidak ada rumus pasti dalam strategi ini, namun jika Anda mempunyai startup bisa mencoba strategi berikut ini.
- Mengenalkan Produk Anda ke target market
- Meciptakan brand awareness
- Datang ke komunitas sejenis
- Membangun komunitas di dunia maya (sosial media)
- Bekerjasama dengan Influencers
- Manfaatkan tren yang sedang booming
- Membuat konten yang menarik buat calon pelanggan dan pelanggan
- Memberikan penawaran khusus
Itu tadi penjelasan mengenai strategi growth hacking di startup, yang mungkin bisa juga diterapkan di usaha kalian untuk bisa tumbuh secara cepat sesuai dengan harapan. Mudah – mudahan bisa memberikan manfaat ya.